Powered By Blogger

Selamat datang

Santai dan bernilai tambah.....itu penting bukan? Mari berbagi ilmu dan kebahagian

Jumat, 07 Mei 2010

ARUNG JERAM!!! SIAPA TAKUT….


ARUNG JERAM!!! SIAPA TAKUT…..

Lupakan rutinitas kerja sesaat saja

Akhir pekan tak perlu muram

Bawa pakaian dan bekal secukupnya

Ke Citarik kita berarungjeram

Pada tahap awal perkembangannya , sekitar tahun 1970an kegiatan petualangan alam bebas masih berkisar pada pendakian (hiking) panjat tebing (rock climbing), berkemah (camping) dan kegiatan olah raga berkaitan dengan gunung ( mountaineering) termasuk bertahan hidup di alam bebas (survival) dan tim pencari/penyelamat (Search and Rescue).

Sekarang ini makin banyak pilihan dengan semakin populer olah raga air seperti arung jeram (rafting), kano, kayak, dsb. Klub pencinta alam Extemasz (Expedition to every mountain and strengh zone) dari Bandung termasuk salah satu club pencinta alam yang mempopuler kan arung jeram dengan mengadakan lomba ”Citarum Rally” di sungai Citarum setiap tahun. Kian hari arung jeram kian diminati komunitas pencinta alam. Sungai-sungai di wilayah Bogor dan Sukabumi mulai diramaikan oleh perusahaan penyelenggara arung jeram antara lain; Boogy di sungai Cianten,

Arus liar, Caldera dan Kaki langit beroperasi di sungai Citarik- Sukabumi.

Kenapa ke Citarik

Phrase “Sungai Citarik” sebenarnya istilah yang keliru, karena dalam bahasa Sunda Ci itu berarti sungai, tarik artinya deras, jadi Citarik artinya sungai yang berarus deras.

Citarik berhulu di Taman Nasional Gunung Halimun, yang masuk ke dalam wilayah kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat serta Kabupaten Lebak Propinsi Banten. Musim penghujan antara bulan Oktober sampai Maret adalah waktu yang paling ideal untuk berarungjeram dimana kedalaman air sungai pada level 0,80 – 1,80 M. Memasuki musim kemarau kedalaman air menurun namun tetap dapat diarungi asalkan tidak lebih dangkal dari 0,60M dan biasanya perahu beberapa kali terjepit diantara celah batu yang menyembul akibat permukaan air sungai yang dangkal.Operator arung jeram Citarik kebanyakan berlokasi di desa Cikidang Kabupaten Sukabumi.

Tidak terlalu sulit menuju basecamp Kaldera, ditepian Citarik, Desa Cikidang. Dengan kendaraan pribadi dari Jakarta kita tinggal menuju Ciawi lalu ambil arah ke Sukabumi. Menjelang Cibadak ada pertigaan jalan alternatif menuju Pelabuhan Ratu melalui Cikidang. Jarak Cikidang dari pertigaan itu kurang lebih 28 KM. Waktu tempuh yang dibutuhkan sekitar 3 jam dari Jakarta .

Bagaimana Keamanan dan Keselamatannya

Arung jeram yang sudah ”dijual” ke masyarakat umumnya yang mempunyai tingkat kesulitan yang rendah dan risiko kecil. Namun sebagai olahraga di alam bebas tetap harus

tetap dioperasikan dengan perangkat dan aturan keselamatan yang ketat.

Pihak operator dengan pengalamannya dapat mengetahui akan adanya banjir bandang.

Banjir bandang biasanya diawali dengan hujan yang terus menerus lebih dari 8 jam di hulu, kemudian permukaan air naik secara cepat dan air mengalir lebih tenang. Kalau sudah ada tanda tanda demikian biasanya kegiatan dihentikan sambil menunggu kondisi reda. Tanda-tanda lain akan datangnya banjir bandang adalah biawak disekitar tepian sungai belingsatan, selama biawak tenang berjemur di atas batuan tepi sungai, kecil kemungkinan adanya banjir bandang.

Memang sepanjang perjalanan berarung jeram biawak dengan berbagi ukuran tenang berjemur tanpa merasa terusik oleh rombongan SPI yang lewat.

Sebelum turun ke sungai , peserta diberi penjelasan tentang alat-alat arung jeram seperti: perahu, dayung, rompi dan helm. Juga dijelaskan tentang cara mendayung, posisi apabila perahu terbalik dan cara mengangkat teman yang terlempar ke sungai.

Juga dijelaskan bagaiamana posisi kita sewaktu mengapung di sungai agar tidak terbentur batu.Sangat disarankan memakai sepatu sandal dan kaos tangan panjang.

Saat akan terjun ke sungai sekali lagi ada pengarahan dari pemandu. Setiap perahu diawaki oleh minimal satu orang pemandu. Dengan persiapan yang matang, kerjasama antar anggota tim termasuk dengan pemandu InsyaAllah arungjeram aman.

Tim SPI mencoba berarungjeram

Setelah tertunda beberapa kali, akhirnya pada tanggal 8 Juni 2008, jadi juga anak-anak SPI ke Citarik Berangkat dari Bekasi pkl. 06.30 sampai di lokasi desa Cikidang pkl.10.30. Tim SPI, terlambat beberapa menit karena sorti pertama baru saja diberangkatkan, sehingga tim harus menunggu hingga pkl. 12.15. Beruntung pihak Caldera menyediakan saung untuk istirahat sebelum turun ke sungai. Setelah beristirahat badan terasa fit, rasanya gak sabar mau turun ke sungai: “lets go rafting guy” seru anggota tim. Karena tim mengambil paket scenic dimana jarak tempuh 9 KM dengan waktu 3 jam, maka tim diberangkatkan melalui jalan darat selama 45 menit menuju titik pemberangkatan. “Wow perjalanan yang seru dan mencekam” kata Sindhu, dengan L300 pickup berisi 20 orang

ditambah 3 unit perahu karet dan genset turun naik bukit dengan kemiringan 75 derajat sungguh perjalanan yang bikin ketar ketir. Sampai di starting point pk. 13,10, tim dibagi ke dalam 3 rombongan masing-masing mendapat arahan dari pemandu. Selesai pengarahan dan berdo’a tim diturunkan dengan kekuatan 3 perahu,. perahu 1 ditumpangi Alman , Sukrisno dan Isnin, perahu 2 ditumpangi Suryadi, Agus dan Tirta dan perahu 3 berisi Bambang, Sindhu, Elly dan Bimo. Pokoknya seru deh beberapa jeram terlewati masuk ke kedung dengan aliran yang agak tenang namun dengan kedalaman di atas1,50M . Ada jeram lumba-lumba dengan guncangan kuat dan diselingi batu besar. Ketua rombongan sempat terlempar dari perahu, ada kedung di Km 5 Elly hampir terbawa arus.

“Makanya berat badan ditambah mbak, biar gak kebawa arus” kata Agus.

Perjalanan dengan perahu ditempuh dalam waktu 2 jam pada sebuah kedung yang besar dan dalam. Peserta dipersilahkan terjun ke sungai , bagi yang tidak pandai berenang tetap di perahu dibawa menuju tepian kedung. Istirahat sesaat, meneguk air kelapa yang langsung di petik dari pohon......segaarr.

Tak lama kemudian jemputan datang ...siap dalam empat puluh menit mencekam lagi di atas L 300 pick up. Pukul 4.00 tim sampai kembali di basecamp, langsung mandi-mandi, bersih dilanjutkan dengan makan yang disediakan Caldera.

Selesai makan rombongan siap-siap untuk kembali ke Jakarta, siap menyongsong rutinitas kerja .” Thank Caldera We will be rigt back”

2 komentar:

Anonim mengatakan...

wah...asik juga tuh...ntar deh diskusi ama teman biar bareng ...

Anonim mengatakan...

bagus